Radioterapi
Radioterapi menggunakan radiasi energi tinggi untuk merusak DNA sel kanker dan menghentikan pembelahan, sehingga membantu mengendalikan atau menghilangkan tumor. Kaiser Cancer Center menentukan modalitas radioterapi paling sesuai dan merujuk pasien ke fasilitas dengan teknologi terbaik serta tim radioterapi berpengalaman.

Alur dan Proses Radioterapi
Konsultasi dan Pemeriksaan Klinis
Setelah konsultasi dengan dokter spesialis bedah onkologi dan atau onkologi, pasien akan menjalani diskusi multidisiplin untuk menentukan strategi terapi terbaik, termasuk menilai apakah radioterapi diberikan sebagai terapi utama, kombinasi, atau terapi tambahan pascaoperasi.
Edukasi Pasien
Setelah rencana tindakan diputuskan, dokter akan menjelaskan secara detail mengenai tujuan radioterapi, teknik yang akan digunakan, jumlah sesi, potensi efek samping, kebiasaan harian yang perlu diperhatikan, seperti pola makan, aktivitas fisik, serta perawatan kulit selama terapi.
Simulasi Radioterapi (CT Simulation)
Sebelum terapi dimulai, pasien menjalani sesi simulasi menggunakan CT simulator untuk memetakan posisi tubuh, area radiasi, serta organ-organ yang harus dilindungi.
Perencanaan Radiasi
Setelah simulasi, tim onkologi radiasi dan fisika medis menyusun rencana terapi menggunakan perangkat khusus. Tim medis akan menentukan dosis radiasi, jumlah sesi (fractions), teknik, serta strategi perlindungan organ sehat.
Pelaksanaan Radioterapi Harian
Pasien menjalani terapi sesuai jadwal selama beberapa minggu, tergantung jenis kanker dan tujuannya. Setiap sesi dimulai dengan memastikan pasien berada pada posisi yang sama seperti saat simulasi. Selama prosedur, pasien tidak merasakan sakit.
Monitoring Rutin Selama Terapi
Selama periode terapi, pasien akan menjalani evaluasi mingguan bersama dokter onkologi radiasi untuk memantau perkembangan, mengantisipasi efek samping, dan menentukan apakah ada penyesuaian yang diperlukan.
Observasi Pascaterapi & Pemantauan Efek Samping
Tim medis Kaiser Cancer Center akan memantau respons tumor dan mengelola efek samping radioterapi. Pasien mungkin akan menjalani kontrol lanjutan untuk menilai respons terapi dan melakukan pencitraan ulang untuk melihat apakah tumor mengecil atau berhenti berkembang.
Mengapa Radioterapi di Kaiser Cancer Center?
Komprehensif & Terpadu
Layanan kanker terpadu dari skrining hingga terapi, berbasis standar global dan sistem diagnostik end-to-end.
Berbasis Multi-Disciplinary Team (MDT)
Rencana terapi didasarkan pada diagnosis setiap pasien dan ditinjau oleh tim MDT internasional yang dapat meningkatkan akurasi diagnosis hingga 95,4%.
Didukung Teknologi eHealth
Kaiser Cancer Center adalah pusat kanker pertama di Indonesia yang menggunakan Siemens eHealth agar data medis aman, mudah diakses, & sesuai regulasi MDPA.
Pertanyaan Seputar Radioterapi

