Tes Genomik
Tes genomik skrining membantu mendeteksi mutasi genetik yang meningkatkan risiko kanker sebelum gejala muncul. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada individu sehat atau dengan riwayat keluarga kanker, menggunakan sampel darah atau saliva. Dengan skrining genomik, Anda dapat mengetahui risiko lebih awal dan merencanakan langkah pencegahan yang tepat.

Alur dan Proses Tes Genomik
Konsultasi & Penilaian Risiko
Pasien melakukan konsultasi bersama dokter atau genetic counselor untuk menilai apakah tes genomik untuk screening diperlukan. Dokter akan meninjau riwayat kesehatan pribadi, riwayat kanker dalam keluarga, serta faktor gaya hidup.
Edukasi Pasien
Setelah penilaian risiko selesai, pasien akan mendapat penjelasan detail terkait manfaat, batasan, dan kemungkinan hasil tes genomik. Pada tahap ini, pasien diberi gambaran tentang apa yang dapat (dan tidak dapat) disimpulkan dari tes genomik di tahap skrining.
Pengambilan Sampel
Proses tes dimulai dengan pengambilan sampel, dapat berupa darah atau saliva. Sampel ini dikumpulkan oleh tenaga medis terlatih dan kemudian diproses untuk dianalisis di laboratorium genomik.
Analisis Genetik di Laboratorium
Tim medis Kaiser Cancer Center akan melakukan analisis menggunakan teknologi genomik untuk mendeteksi varian gen terkait peningkatan risiko kanker atau penyakit tertentu. Di tahap skrining, fokus analisis adalah mendeteksi varian risiko, bukan mutasi yang digunakan untuk mendiagnosis kanker aktif.
Interpretasi Hasil oleh MDT
Hasil diklasifikasikan menjadi kategori seperti benign, likely benign, atau variants of uncertain significance (VUS). Pasien mendapat edukasi bahwa hasil skrining menunjukkan tingkat kerentanan genetik, bukan kepastian penyakit.
Rekomendasi Tindak Lanjut Pencegahan
Jika ditemukan peningkatan risiko, dokter akan memberikan rencana pencegahan berbasis bukti, seperti jadwal skrining kanker lebih dini, perubahan gaya hidup, rujukan ke nutrisionis, pemantauan berkala, atau rujukan ke spesialis tertentu.
Rekomendasi Pemeriksaan Diagnostik
Apabila hasil tes genomik menunjukkan adanya mutasi genetik yang dapat meningkatkan risiko kanker, atau ditemukan pola risiko yang memerlukan evaluasi lebih dalam, dokter akan menyarankan pemeriksaan lanjutan bersifat diagnostik.
Mengapa Tes Genomik di Kaiser Cancer Center?
Komprehensif & Terpadu
Layanan kanker terpadu dari skrining hingga terapi, berbasis standar global dan sistem diagnostik end-to-end.
Berbasis Multi-Disciplinary Team (MDT)
Rencana terapi didasarkan pada diagnosis setiap pasien dan ditinjau oleh tim MDT internasional yang dapat meningkatkan akurasi diagnosis hingga 95,4%.
Didukung Teknologi eHealth
Kaiser Cancer Center adalah pusat kanker pertama di Indonesia yang menggunakan Siemens eHealth agar data medis aman, mudah diakses, & sesuai regulasi MDPA.
Pertanyaan Seputar Tes Genomik

